KestabilanUnsur, Ikatan lon, Ikatan Kovalen 1. Bagaimana kecenderungan atom atom berikut ini dalam mencapai kestabilan jika ditinjau dari konfigurasi elektronnya? a. Bagaimanakecenderungan atom-atom berikut ini dalam mencapai kestabilan, jika ditinjau dari konfigurasi elektronnya? 6 C; 9 F; 19 K; 20 Ca; 16 S; 13 Al; Unsur-unsur logam bila bersenyawa dengan unsur-unsur non logam mempunyai kecenderungan untuk membentuk ikatan ion. Bagaimana pendapat Anda tentang pernyataan ini? Jelaskan PembahasannyaSoal No1 Bagaimana kecenderungan atom-atom berikut ini dalam mencapai kestabilan jika ditinjau dari konfigurasi elektronnya. Soal bervarisasi untuk indikator kestabilan unsur ikatan ion ikatan kovalen dan ikatan logam yang bisa dijadikan bahan ajar disekolah atau sebagai latihan persiapan ulangan harian bagi siswa. 2 responses Bagaimanakahkecenderungan atom-atom berikut ini dalam mencapai kestabilan Jika ditinjau dari konfigurasi elektronnya : - 34458028 slsblaptr13 slsblaptr13 13.10.2020 Kimia Sekolah Menengah Atas terjawab Bagaimanakah kecenderungan atom-atom berikut ini dalam mencapai kestabilan Jika ditinjau dari Kenapa semua Jenis apar bisa digunakan untuk Kaidahoktet. Ikatan pada karbon dioksida (CO 2 ): semua atom dikelilingi oleh 8 elektron. Oleh karena itu, menurut kaidah oktet, CO 2 adalah molekul yang stabil. Kaidah oktet ( aturan oktet) adalah suatu kaidah sederhana dalam kimia yang menyatakan bahwa atom -atom cenderung bergabung bersama sedemikiannya tiap-tiap atom memiliki delapan KestabilanAtom - Ikatan Kimia dan Bentuk Molekul. Soal Bagaimana kecenderungan atom-atom berikut dalam mencapai kestabilan? Gambarkan pula lamban. Pengaruh Jari Jari Atom Terhadap Nilai Afinitas Elektron Demikian pula dengan atom-atom yang mempunyai afinitas Y + e − → Y −. RUBRIK JAWABAN LKS fii MODUL IKATAN KIMIA| MODUL "IKATAN KIMIA" Penyusun: A. Mar'ie Kurniawan Arif Bety Anitasari Endah Savitri Rifa Husana Maghfirati Shinta Uky Septiyani Siska Hardiyanti Putri Dosen pembimbing: Dr. Hj. Atiek Winarti, M.Pd, M.Sc Al Mubarak, S.Pd, M.Pd PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA FAKULTAS KEGURUAN Bagaimanakecenderungan atom-atom berikut dalam mencapai kestabilannya? a. 9F b. 20Ca c. 16S September 29, 2019 Post a Comment Bagaimana kecenderungan atom-atom berikut dalam mencapai kestabilannya? a. 9 F. b. 20 Ca. c. 16 S. d. 13 Al. Jawab: a. 9 F = 2 7 (menangkap 1 elektron) b. 20 Ca = 2 8 8 2 Untukmencapai kestabilan seperti susunan gas mulia tersebut dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut : a. Melepaskan elektron : Terdapat pada unsur-unsur logam agar dapat membentuk ion positif.(elektro positif) Contoh : 11Na → Na+ + 1e-( 2 ; 8 ; 1) ( 2;8) 3 Tidak stabil Stabil Untuk mencapai kestabilan atom Na melepas sebuah elektronnya Berikutini salah satu syarat terjadinya tsunami, yaitu gempa bumi . a. yang berpusat di tengah laut dan dalam (kedalaman lebih dari 30 km) b. yang berpusat di tengah laut dan dangkal (kedalaman 0-30 km) c. dengan kekuatan kurang dari 5,0 skala Richter d. yang berpusat di daratan dan dalammohon di jawab besok pagi di kumpulkan 5 Perhatikan gambar berikut! 6Mk9EC. Pada umumnya unsur unsur yang ada dalam tabel periodic tidak ditemukan bebas keadaan monoatom di alam, melainkan berikatan dengan unsur lainnya. Kenapa demikian??? Alasannya adalah agar atom atom itu stabil karena pada bentuk monoatomnya, kebanyakan unsur yang berada pada tabel periodic berada dalam keadaan yang tidak stabil. Namun hal ini berbeda dengan unsur unsur golongan gas mulia He, Ne, Ar, Kr, Xe dan Rn, yang merupakan satu satunya golongan unsur dalam tabel periodic yang dietmukan dalam keadaan bebeas bentuk monoatom di alam. Untuk mempelajari kenapa atom atom gas mulia ditemukan stabil dan bebas di alam dalam bentuk unsurnya, mari kita perhatikan konfigurasi elektronnya. Konfigurasi electron gas mulia He 2 Ne 2 8 Ar 2 8 8 Kr 2 8 18 8 Xe 2 8 18 18 8 Rn 2 8 18 32 18 8 Jika kita perhatkan dengan teliti, selain atom He, semua atom unsur golongan gas mulia memiliki electron valensi berjumlah 8. Berdasarkan teori mekanika kuantum, ternyata orbital pada kulit terluar semua unsur golongan gas mulia terisi penuh oleh electron. Kulit valensi 1s2 untuk He Kulit valensi ns2 np6 untuk Ne, Ar, Kr, Xe dan Rn Diagram orbital untuk He He = 1s2 Diagram orbital kulit valensi untuk Ne, Ar, Kr, Xe dan Rn. = ns2 np6 Oleh sebab orbital pada unsur unsur gas mulia yang terisi penuh oleh electron inilah yang menyebabkan atom gas mulia stabil dan ditemukan di alam dalam keadaan bebas monoatom. Untuk itu, mengacu pada jumlah electron valensi gas mulia, ada dua aturan kestablan unsur, yaitu Aturan octet suatu atom yang stabil cenderung memiliki jumlah electron valensi = 8 sama seperti Ne, Ar, Kr, Xe dan Rn Aturan duplet suatu atom yang stabil cenderung memiliki jumlah electron valensi = 2 sama seperti He Lalu bagaimana dengan atom atom golongan lainnnya??? Contoh Na 2 8 1 Mg 2 8 2 Al 2 8 3 Cl 2 8 7 O 2 6 N 2 5 Jika kita perhatikan, ternyata atom atom diatas memiliki jumlah electron valensi yang tidak sama dengan atom golongan gas mulia. Akibatnya ada orbital atom yang tidak terisi penuh oleh electron. Hal ini berdampak pada kuarng stabilnya unsur tersebut dalam bentuk monoatomnya. Diagram orbital Atom yang tidak stabil yang konfigurasinya tidak menyerupai atom gas mulia akan cenderung menstabilkan diri. Cara nya adalah dengan melepas atau menerima electron. Kecendrungan melepas atau menerima electron ini bergantung pada besarnya energy yang diperlukan atau dilepaskannya. Contoh Na 2 8 1 Electron valensi atom Na adalah 1. Ada dua cara atom Na supaya stabil yaitu dengan melepas 1 elektron terluarnya atau menangkap 7 buah electron lain sehingga jumlah electron valensinya adalah 8. Energi yang dibutuhkan untuk melepas 1 buah electron tentu lebih kecil dibandingkan untuk menangkap 7 buah electron. Hal ini mengakibatkan atom Na lebih cenderung untuk melepas 1 buah elektronnya untuk mencapai kestabilan membentuk ion positif. Berbeda halnya dengan atom Cl. Cl 2 8 7 Karena electron valensinya 7, tentu atom Cl akan lebih mudah menangkap satu electron untuk mencapai kestabilan daripada harus melepas 7 buah electron terluarnya. Atom Cl akan stabil dengan membentuk ion negative. Jumlah electron yang dilepaskan atau diterima oleh suatu atom bergantung pada jumlah electron valensinya jumlah electron valensi = nomor golongan. Setelah menerima atau melepaskan elektronnya, ion harus memiliki konfigurasi seperti atom gas mulia, baru ion itu dikatakan stabil. Contoh Ca nomor atom = 20 Konfigurasi electron = 2 8 8 2 Melepas 1 elektron = Ca+ 2 8 8 1 Melepas 2 elektron = Ca2+ 2 8 8 Konfigurasi ion Ca+ diatas yang terbentuk setelah atom Ca melepas satu buah elektronnya tidaklah stabil karena konfigurasinya tidak sesuai dengan unsur gas mulia 8 elektron valensi. Sehingga ion Ca2+ adalah bentuk stabil dari atom Ca karena konfigurasinya mirip dengan atom gas mulia. Jadi, ketika sebuah atom melepas atau menerima electron membentuk ion positif atau ion negative, maka ion ini stabil jika konfigurasinya sudah seperti atom golongan gas mulia. Berdasarkan hal diatas, dapat kita ambil kesimpulan bahwa atom atom golongan IA, IIA, IIIAkecuali B dan semua unsur golongan transisi melepaskan elektronnya untuk mencapai kestabilan atau atom ini digolongkan sebagai atom logam. Hal ini disebabkan karena atom logam memiliki energy ionisasi yang realtif kecil. Energi ionisasi adalah energy yang dibutuhkan oleh atom untuk melepas sebuah electron terluarnya. Semakin kecil nilai energy ionisasinya maka semakin mudah atom untuk melepaskan elektronnya membentuk ion positif. Sedangkan atom golongan IVA C saja, VA N dan P saja , Via dan VIIA cenderung menangkap electron untuk mecapai kestabilan atau atom atom ini disebut atom golongan non logam. Hal ini disebabkan karena afinitas electron unsur nonlogam besar. Afinitas electron adalah nilai yang menunjukkan mudah atau sulitnya suatu atom untuk menerima electron. Semakin besar afinitas elektronnnya maka semakin mudah atom mebentuk ion negative. Energy ionisasi kecil = Atom logam = melepaskan electron untuk stabil = ion positif Afinitas elektronnya besar = Atom non logam = menerima electron untuk stabi = ion negative. Untuk lebih jelasnya silahkan perhatikan tabel berikut Unsur yang berada disebelah kiri unsur metaloid = atom logam Unsur yang berada di sebelah kanan unsur metaloid = atom non logam Sekian penejelasan singkat mengenai kestabilan unsur dalam bab ikatan kimia. Untuk postingan selanjutnya akan diupdate tentang jenis jenis ikatan kimia dalam senyawa dan proses terbentuknya secara lengkap. Terimakasih sudah berkunjung….dan jangan lupa di share ya….. Di antara atom-atom di alam, hanya atom gas mulia yang stabil sedangkan atom yang lain tidak stabil. Atom-atom yang tidak stabil tersebut cenderung bergabung dengan atom lain untuk mendapatkan kestabilan. Pada dasarnya, sifat unsur ditentukan oleh konfigurasi elektronnya. Bagaimana konfigurasi elektron dari atom yang stabil itu? Simak konfigurasi elektron atom-atom gas mulia yang merupakan atom-atom stabil berikut. sumber Untuk membentuk konfigurasi elektron seperti gas mulia, dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu pembentuk ion penggunaan pasangan elektron bersama Pembentukan Ion Dalam membentuk ion, suatu atom akan melepas atau mengikat elektron, sehingga membentuk ion positif + dan ion negatif - yang konfigurasi elektronnya sama dengan gas mulia. Contoh 1 11CI 2 8 7 konfigurasi elektron tidak stabil Agar stabil atom Cl menerima sebuah elektron. 17Cl + e– → Cl– 2 8 7 2 8 8 Cl menerima 1 elektron membentuk Cl– yang stabil Contoh 2 3Li 2 1 konfigurasi elektron tidak stabil Agar stabil, maka atom Li melepas sebuah elektronnya. 3Li → Li+ + e– 2 1 → 2 Li melepaskan 1 elektron membentuk Li+ yang stabil Jadi untuk mencapai kestabilan, atom-atom yang energi ionisasinya tinggi akan mengikat elektron sedangkan atom-atom yang afinitas elektronnya rendah akan melepas elektron. Penggunaan Pasangan Elektron Bersama Atom- atom yang sukar melepas elektron, dalam mencapai kestabilan akan sukar membentuk ion positif. Demikian pula atom-atom yang sukar menarik elektron , dalam mencapai kestabilan sukar membentuk ion negatif. Atom-atom yang sukar melepas elektron dan atom yang sukar menarik elektron mempunyai kecenderungan untuk membentuk pasangan elektron yang dipakai bersama. Pasangan elektron yang dibentuk oleh atom-atom yg berikatan dapat berasal dari kedua atom yang bergabung atau dapat pula berasal dari salah satu atom yg bergabung. Struktur Lewis Struktur lewis atau sering disebut rumus lewis adalah suatu pola atau diagram yang menggambarkan jumlah elektron valensi dari atom-atom yang akan membentuk ikatan kimia. Struktur lewis ini berbentuk titik, silang atau bulatan-bulatan yang mengelilingi lambang atomnya, baik atom tunggal maupun atom-atom yang berikatan. Dapat kita lihat pada gambar dibawah ini Adapun Aturan Penulisan Rumus Lewis Seperti Berikut Menulis simbol unsur dan semua elektron valensi ditunjukkan dengan titik atau bulatan kecil • atau menggunakan tanda silang × untuk membedakan elektron dari unsur yang berbeda pada suatu atom hidrogen yang akan memiliki dua elektron bila berikatan atau mengikuti kaidah duplet, atom-aom yang lain memiliki delapan elektron untuk memenuhi kaidah elektron yang berdekatan dianggap sebagai satu pasang elektron dan pasangan elektron ini biasanya digambarkan menggunakan satu semua elektron berpasangan dan elektron yang tidak digunakan untuk ikatan tetap ditulis sebagai elektron terdapat ikatan rangkap 2 atau 3, umumnya dibentuk oleh unsur-unsur yang memiliki afinitas elektron besar. Misalnya C, N, O, P dan S. September 29, 2019 Post a Comment Bagaimana kecenderungan atom-atom berikut dalam mencapai kestabilannya? a. 9F b. 20Ca c. 16S d. 13Al Jawab a. 9F = 2 7 menangkap 1 elektron b. 20Ca = 2 8 8 2 melepas 2 elektron c. 16S = 2 8 6 menangkap 2 elektron d. 13Al = 2 8 3 melepas 3 elektron - Semoga Bermanfaat Jangan lupa komentar & sarannya Email nanangnurulhidayat