Satelitmenjadi salah satu layanan telekomunikasi yang penting digunakan dalam berbagai aspek kehidupan, karena jangkauan layanan yang luas membuat satelit meliliki nilai yang lebih daripada layanan komunikasi yang lain. Transponder merupakan bagian dari satelit yang memiliki kapasitas terbatas, sehingga harus dilakukan optimalisasi bandwidth dan power agar komunikasi data dapat berpenuhi. Sepertidiketahui, untuk memproduksi satelit Telkom 3S, Telkom menggaet vendor asal Thales Alenia Space untuk membuat bodi satelitnya dengan kontrak In Orbit Delivery (IOD), dan Ariane Space untuk membuat peluncur satelit (launcher). Total, biaya untuk pembuatan satelit dan peluncuran ini memakan biaya hingga USD 250 juta. Jakarta- Telkom punya alasan khusus ketika memilih dua perusahaan asal Prancis untuk menggarap pembuatan satelit Telkom 3S yang memakan biaya USD 215 juta. Untuk memproduksi satelit Telkom 3S, BUMN telekomunikasi ini menggaet vendor asal Prancis, yakni Thales Alenia Space untuk membuat bodi satelit, dan Ariane Space untuk membuat peluncur satelit ( launcher ). Pada2014, Telkom menggandeng perusahaan industri antariksa asal Prancis, Thales Alenia Space, untuk membuat satelit yang baru bernama Telkom-3S. Kontrak pengadaan satelit yang dilakukan antara Telkom dan Thales Alenia Space bernilai 199,7 juta dolar (sekitar Rp 2,7 triliun) yang ditandatangani pada Juli 2014. Telkommenekan kontrak pada Juli 2014 untuk membuat satelit ke tiga mereka ini. Nama 3S adalah kepanjangan dari 3 Subsititution karena satelit ini bisa dibilang pengganti dari satelit Telkom 3 buatan Rusia yang gagal mengorbit pada 2011. Telkom 3S bisa menjangkau seluruh Indonesia dan sebagian Asia Tenggara. SatelitTelkom-3 diluncur - kan pada 7 Agustus 2012 dari bandar antariksa milik Rusia, Kosmodrom Baikonur, di Ka - zakhstan. Satelit itu diluncur-kan bersama satelit Express MD-2 milik Rusia menggu - nakan roket peluncur Pro - ton-M. Gangguan pembakar - an di bagian atas roket yang disebut Briz-M (Breeze-M) membuat satelit gagal men - capai orbit. Telkom3S adalah satelit komunikasi geostasioner milik Indonesia. [1] Satelit geostasioner adalah satelit buatan yang ditempatkan pada posisi di atas khatulistiwa dan bergerak mengelilingi bumi dengan lintasan berbentuk lingkaran yang memiliki sumbu rotasi sama dengan bumi. [2] Telkom-3S merupakan satelit pengganti satelit Telkom-3 yang gagal Sepertidiketahui, untuk memproduksi satelit Telkom 3S, Telkom menggaet vendor asal Thales Alenia Space untuk membuat bodi satelitnya dengan kontrak In Orbit Delivery (IOD), dan Ariane Space untuk membuat peluncur satelitnya (launcher). Total, biaya untuk pembuatan satelit dan peluncuran ini memakan biaya USD 200 juta hingga USD 250 juta. Jakarta 28 Februari 2017 - Setelah berhasil meluncur pada 14 Februari 2017 pukul 18.39 waktu Kourou, French Guiana, Satelit Telkom 3S milik PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom), saat ini telah berada di jalur orbit geostasioner di ketinggian 36.000 km di atas permukaan laut, pada posisi sementara di 135.5 derajat bujur timur, untuk dilakukan pengetesan fungsi seluruh transponder C-Band dan Extended C-Band. Dengantambahan 49 transponder, saat Telkom 3S beroperasi, PT Telkom mengelola 109 transponder dari tiga satelit. Itu menekan ketergantungan PT Telkom pada satelit asing. Sebelum ada Telkom 3S, PT Telkom memakai 60 transponder dari dua satelitnya dan menyewa 67 transponder dari satelit asing. "Tambahan transponder membuat layanan jasa satelit lebih cepat, murah, dan efisien," ucap Kepala Proyek Satelit Telkom 3S PT Telkom Tonda Priyanto. EE1qq. Cibinong - Satelit Telkom 3S dinyatakan sukses mencapai orbit di 118 derajat Bujur Timur BT, setelah meluncur pada 15 Februari lalu di Kourou, Guyana Perancis. Dengan demikian, satelit yang membawa 49 transponder ini resmi beroperasi. Pengoperasian satelit Telkom 3S diresmikan langsung oleh Menteri BUMN, Rini Soemarno, yang turut didampingi Direktur Utama Telkom, Alex J Sinaga di Stasiun Pengendali Utama Satelit Telkom Cibinong SPU Cibinong, Senin 17/4/2017. Direktur Utama Telkom, Alex J Sinaga mengatakan peluncuran satelit Telkom 3S telah melalui perjalanan panjang sejak satelit pertamanya diluncurkan pada 1976, yakni Palapa A1. Ini menunjukkan upaya perusahaan untuk mengamankan filling slot dan mengembangkan satelit broadband di Tanah Air. Satelit Telkom 3S Menembus Luar Angkasa, Menkominfo Beri Selamat Ini Komik Jepang Mirip Menteri Susi yang Viral di Media Sosial Uber Rugi Rp 37,2 Triliun Sepanjang 2016 "Kami menyadari kebutuhan satelit meningkat. Telkom pun mengganti satelit seri A ke seri B, lalu ke Telkom 3 dengan kualitas, kapasitas, transponder, umur, dan teknis yang lebih baik," jelasnya saat memberikan kata sambutan di peresmian pengopersian Satelit Telkom 3S. "Dengan pengoperasian satelit Telkom 3S ini, kami berkomitmen untuk memberikan layanan telekomunikasi lebih baik ke pelosok negeri dan membangun masyarakat digital," tambah Alex. Sementara itu, Menteri BUMN Rini Soemarno mengapresiasi upaya Telkom menjalankan bisnis satelit dalam rangka pemerataan akses dari Sabang sampai Merauke selama 40 tahun. Ini menunjukkan komitmen Telkom dalam mewujudkan kekuatan ekonomi digital Indonesia di Asia Tenggara. "Indonesia harus mampu memanfaatkan teknologi untuk meningkatakan daya saing. Saya berharap upaya Telkom meluncurkan satelit dapat mengentaskan kesenjangan digital dan berdampak ke segala aspek ekonomi Indonesia," papar Rini. Seperti diketahui, satelit Telkom 3S diluncurkan untuk menggantikan satelit Telkom 3 yang gagal mencapai orbit pada 2012. Peluncuran satelit ini bertujuan untuk menambah kapasitas, mengingat kapasitas dua satelit existing Telkom telah habis. Selain itu, peluncuran satelit Telkom 3S juga bertujuan untuk mengurangi kesenjangan akses informasi di seluruh pelosok negeri, khususnya di daerah 3T Terdepan, Terluar, dan Terpencil. Adapun, satelit Telkom 3S memiliki 49 transponder, yang terdiri dari 10 KuBand, 24 C Band, dan 8 Extended. Masa operasinya diperkirakan mencapai 18 tahun aktif 15 tahun. Cas/Why* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.